I. Pendahuluan
Angular adalah salah satu framework JavaScript yang paling populer untuk pengembangan aplikasi web modern. Dikembangkan oleh tim Google, Angular menyediakan seperangkat alat yang kuat untuk membangun aplikasi web yang dinamis, interaktif, dan skalabel. Dengan fitur-fitur seperti data binding dua arah, dependency injection, dan routing yang terintegrasi, Angular memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang kompleks dengan mudah.
Daftar Isi
- I. Pendahuluan
- II. Pengenalan Angular
- III. Persiapan Lingkungan Pengembangan
- IV. Komponen Angular
- V. Modul Angular
- VI. Layanan (Service) Angular
- VII. Routing dalam Angular
Tujuan dan Manfaat Memahami Dasar-Dasar Angular
Tujuan dari tutorial ini adalah memberikan pemahaman yang kokoh tentang dasar-dasar Angular kepada para pemula yang ingin memulai perjalanan pengembangan web dengan framework ini. Dengan memahami dasar-dasar Angular, Anda akan dapat:
- Membuat dan mengelola komponen-komponen Angular.
- Mengatur aplikasi Anda menggunakan modul Angular.
- Menerapkan logika bisnis dengan menggunakan layanan Angular.
- Mengatur navigasi antara halaman-halaman aplikasi dengan sistem routing Angular.
Memahami dasar-dasar ini adalah langkah pertama yang penting dalam menguasai Angular dan membangun aplikasi web yang kuat dan efisien.
Prasyarat dan Persyaratan
Sebelum Anda mulai, pastikan Anda memiliki pemahaman dasar tentang HTML, CSS, dan JavaScript. Pengetahuan tentang konsep dasar pemrograman, seperti variabel, fungsi, dan struktur kontrol, akan sangat membantu dalam memahami materi ini. Selain itu, pastikan Anda telah menginstal Node.js dan npm (Node Package Manager) di komputer Anda, karena kita akan menggunakan npm untuk mengelola dependensi proyek Angular kita.
II. Pengenalan Angular
Angular adalah sebuah framework open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun aplikasi web single-page (SPA) dan aplikasi web dinamis. Dengan menggunakan HTML sebagai template bahasa dan memperluas sintaksnya melalui direktif, Angular memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mengikat data ke elemen HTML, serta menambahkan logika bisnis di dalamnya menggunakan JavaScript atau TypeScript.
A. Sejarah dan Evolusi Angular
Angular pertama kali diperkenalkan sebagai AngularJS pada tahun 2010 oleh Misko Hevery dan Adam Abrons. AngularJS segera mendapatkan popularitas karena kemudahannya dalam mengembangkan aplikasi web SPA, namun pada 2016, Google merilis Angular 2 yang merupakan versi yang sepenuhnya diperbarui dan berbeda secara fundamental dari AngularJS. Perubahan signifikan ini membawa banyak perbaikan dan peningkatan kinerja, serta memperkenalkan fitur-fitur modern seperti sistem modul yang lebih baik, sistem deteksi perubahan yang lebih kuat, dan dukungan untuk TypeScript.
Sejak rilis Angular 2, Angular telah berkembang dengan cepat dan melalui beberapa versi utama, termasuk Angular 4, Angular 5, Angular 6, dan seterusnya. Setiap versi membawa peningkatan kinerja, fitur baru, dan perbaikan keamanan yang membuat Angular menjadi salah satu framework front-end yang paling kuat dan efisien.
B. Perbedaan Antara Angular dan AngularJS
Salah satu perbedaan utama antara Angular dan AngularJS adalah penggunaan bahasa pemrograman. AngularJS menggunakan JavaScript (ECMAScript 5) sebagai bahasa utama, sementara Angular menggunakan TypeScript, sebuah superset dari JavaScript yang memberikan fitur-fitur tambahan seperti tipe statis dan dekorator.
Selain itu, Angular juga memperkenalkan banyak perubahan dalam arsitektur dan fitur-fiturnya. Angular memiliki sistem modul yang lebih baik, pengikatan data yang lebih kuat, dan kinerja yang lebih baik daripada AngularJS. Angular juga menyediakan alat-alat bawaan seperti Angular CLI (Command Line Interface) yang memudahkan pengembangan, serta dukungan penuh untuk pengujian unit dan integrasi.
C. Arsitektur Dasar Angular
Angular menggunakan arsitektur komponen yang terpusat untuk membangun aplikasi web. Di dalam Angular, aplikasi dibangun dari komponen-komponen yang saling berinteraksi. Setiap komponen terdiri dari tiga bagian utama: template, kelas, dan metadata. Template mendefinisikan tampilan komponen dalam HTML, kelas menyediakan logika untuk komponen tersebut dalam JavaScript atau TypeScript, dan metadata memberikan informasi tambahan tentang komponen kepada Angular.
Selain komponen, Angular juga menggunakan modul untuk mengatur aplikasi. Modul adalah kumpulan kode yang berfungsi bersama-sama untuk memberikan fitur-fitur tertentu kepada aplikasi. Angular memiliki sistem modul yang kuat yang memungkinkan Anda untuk mengelompokkan komponen, layanan, dan fitur lainnya ke dalam modul yang terpisah dan mudah diatur.
Dengan pemahaman tentang sejarah, perbedaan, dan arsitektur dasar Angular, Anda akan siap untuk memulai perjalanan Anda dalam memahami dasar-dasar pengembangan aplikasi web dengan Angular. Selanjutnya, kita akan melanjutkan dengan langkah-langkah untuk menyiapkan lingkungan pengembangan Anda dan membuat proyek Angular pertama Anda.
III. Persiapan Lingkungan Pengembangan
Sebelum Anda mulai membangun aplikasi Angular pertama Anda, Anda perlu memastikan bahwa lingkungan pengembangan Anda siap. Ini termasuk menginstal Node.js dan npm, serta menggunakan Angular CLI untuk membuat proyek Angular baru. Dalam bagian ini, kita akan membahas langkah-langkah persiapan yang diperlukan.
A. Instalasi Node.js dan npm
Node.js adalah platform runtime yang dibangun di atas mesin JavaScript V8 dari Chrome. Ia memungkinkan Anda untuk menjalankan JavaScript di sisi server, yang berguna untuk mengembangkan aplikasi web. npm (Node Package Manager) adalah manajer paket untuk JavaScript yang digunakan untuk menginstal, mengelola, dan mengelola dependensi proyek.
Untuk menginstal Node.js dan npm, Anda dapat mengunduh instalator dari situs web resmi Node.js (https://nodejs.org) dan mengikuti langkah-langkah instalasinya. Setelah instalasi selesai, Anda dapat memverifikasi bahwa Node.js dan npm berhasil diinstal dengan menjalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:
node -v
npm -v
Perintah-perintah di atas akan menampilkan versi Node.js dan npm yang terpasang, jika instalasi berhasil.
B. Menggunakan Angular CLI untuk Membuat Proyek Baru
Angular CLI (Command Line Interface) adalah alat yang kuat untuk mengelola proyek Angular. Ia menyediakan perintah-perintah yang memudahkan pembuatan, pengujian, dan distribusi aplikasi Angular. Untuk menginstal Angular CLI, jalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:
npm install -g @angular/cli
Code language: CSS (css)
Setelah Angular CLI terinstal, Anda dapat membuat proyek Angular baru dengan menjalankan perintah:
ng new nama-proyek
Code language: JavaScript (javascript)
Ganti nama-proyek
dengan nama yang Anda inginkan untuk proyek Anda. Angular CLI akan membuat proyek baru dengan struktur direktori default dan menginstal semua dependensi yang diperlukan.
C. Mengenal Struktur Proyek Angular
Setelah Anda membuat proyek Angular baru, Anda akan melihat bahwa proyek tersebut memiliki struktur direktori default yang terorganisir dengan baik. Beberapa direktori dan file yang penting dalam struktur proyek Angular termasuk:
node_modules
: Direktori ini berisi semua paket npm yang diperlukan oleh proyek.src
: Direktori ini berisi kode sumber aplikasi Angular Anda, termasuk komponen, layanan, template, dan file lainnya.angular.json
: File konfigurasi Angular CLI untuk proyek Anda.package.json
: File konfigurasi npm untuk proyek Anda, termasuk daftar dependensi dan skrip-skrinya.tsconfig.json
: File konfigurasi TypeScript untuk proyek Anda.
Dengan lingkungan pengembangan yang telah disiapkan dan proyek Angular yang baru dibuat, Anda siap untuk mulai membangun aplikasi web dengan Angular. Pada bagian berikutnya, kita akan membahas pembuatan komponen pertama dan pengikatan data dalam aplikasi Angular.
IV. Komponen Angular
Komponen merupakan bagian terpenting dari struktur aplikasi Angular. Mereka membentuk blok bangunan dasar dari UI aplikasi Anda dan berisi tampilan dan logika yang terkait dengannya. Dalam bagian ini, kita akan mempelajari tentang konsep komponen Angular, cara membuat komponen pertama Anda, serta bagaimana mengikat data ke dalamnya.
A. Pengertian Komponen
Di Angular, komponen adalah elemen dasar yang memungkinkan Anda untuk membagi aplikasi menjadi bagian-bagian yang terisolasi dan reusable. Setiap komponen memiliki tiga bagian utama:
- Template: Bagian ini mendefinisikan tampilan komponen dalam HTML. Template dapat berisi tag HTML, direktif Angular, dan sintaks template khusus seperti interpolasi dan property binding.
- Kelas: Bagian ini berisi kode JavaScript atau TypeScript yang mendefinisikan perilaku komponen. Kelas ini mengontrol bagaimana komponen berinteraksi dengan data dan merespons terhadap peristiwa.
- Metadata: Bagian ini menyediakan informasi tambahan tentang komponen kepada Angular. Metadata ditentukan dengan menggunakan decorator
@Component
dan dapat berisi konfigurasi seperti selector, template, dan gaya CSS.
B. Membuat Komponen Pertama
Membuat komponen pertama dalam Angular dapat dilakukan dengan menggunakan Angular CLI, alat yang kuat untuk mengelola proyek Angular. Dengan Angular CLI, Anda dapat membuat komponen dengan cepat dan mudah tanpa harus menulis boilerplate code secara manual.
Untuk membuat komponen pertama Anda, Anda dapat menggunakan perintah ng generate component
atau ng g c
untuk membuat komponen baru. Berikut adalah contoh penggunaannya:
ng generate component nama-komponen
atau singkatannya:
ng g c nama-komponen
Ganti nama-komponen
dengan nama yang Anda inginkan untuk komponen Anda. Angular CLI akan secara otomatis membuat file yang diperlukan untuk komponen tersebut, serta menambahkannya ke dalam modul yang tepat dalam proyek Anda.
Misalnya, jika Anda ingin membuat komponen bernama Header
, Anda dapat menjalankan perintah berikut:
ng generate component header
Setelah menjalankan perintah di atas, Angular CLI akan membuat folder header
di dalam folder src/app
, dan di dalamnya akan ada file-file berikut:
header.component.ts
: Berisi kelas TypeScript yang mendefinisikan logika dan perilaku komponen.header.component.html
: Berisi template HTML yang digunakan untuk menampilkan tampilan komponen.header.component.css
(opsional): Berisi gaya CSS khusus untuk komponen.
Berikut adalah contoh kode untuk header.component.ts
:
import { Component, OnInit } from '@angular/core';
@Component({
selector: 'app-header',
templateUrl: './header.component.html',
styleUrls: ['./header.component.css']
})
export class HeaderComponent implements OnInit {
constructor() { }
ngOnInit(): void {
}
}
Code language: JavaScript (javascript)
Dan berikut adalah contoh kode untuk header.component.html
:
<header>
<h1>Welcome to My App</h1>
</header>
Code language: HTML, XML (xml)
Dengan menggunakan Angular CLI, membuat komponen menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan fitur dan logika aplikasi Anda.
C. Menggunakan Data Binding untuk Berinteraksi dengan Komponen
Data binding adalah salah satu fitur paling kuat dalam Angular yang memungkinkan Anda untuk menyatukan data antara model (kelas komponen) dan tampilan (template HTML). Ada beberapa jenis data binding yang tersedia dalam Angular, yang memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan komponen secara dinamis.
1. Interpolasi
Interpolasi adalah teknik untuk menampilkan nilai dari properti kelas dalam template HTML. Anda dapat menggunakan tanda kurung kurawal {{}}
untuk menyisipkan nilai dari properti kelas ke dalam template HTML. Misalnya, jika Anda memiliki properti judul
dalam kelas komponen Anda, Anda dapat menampilkannya dalam template seperti ini:
<h1>{{ judul }}</h1>
Code language: HTML, XML (xml)
2. Property Binding
Property binding memungkinkan Anda untuk mengikat nilai dari properti HTML ke properti kelas dalam template. Anda dapat menggunakan tanda kurung siku []
untuk menentukan properti HTML mana yang akan diikat ke properti kelas. Misalnya, jika Anda ingin mengikat atribut disabled
dari sebuah tombol ke dalam properti isDisabled
dalam kelas komponen Anda, Anda dapat melakukannya seperti ini:
<button [disabled]="isDisabled">Klik Saya</button>
Code language: HTML, XML (xml)
3. Event Binding
Event binding memungkinkan Anda untuk mengikat peristiwa HTML ke metode dalam kelas komponen Anda. Anda dapat menggunakan tanda kurung kurawal ()
untuk menentukan peristiwa HTML mana yang akan diikat ke metode kelas. Misalnya, jika Anda ingin menangani peristiwa klik pada sebuah tombol dengan memanggil metode onClick
dalam kelas komponen Anda, Anda dapat melakukannya seperti ini:
<button (click)="onClick()">Klik Saya</button>
Code language: HTML, XML (xml)
4. Two-Way Binding
Two-way binding adalah kombinasi dari property binding dan event binding yang memungkinkan Anda untuk melakukan update secara langsung antara model (properti kelas) dan tampilan (template HTML). Anda dapat menggunakan direktif ngModel
untuk mencapai ini. Misalnya, jika Anda ingin membuat input yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan nilai yang akan disinkronkan secara otomatis dengan properti nama
dalam kelas komponen Anda, Anda dapat melakukannya seperti ini:
<input [(ngModel)]="nama" placeholder="Masukkan Nama Anda">
Code language: HTML, XML (xml)
Dengan menggunakan teknik data binding ini, Anda dapat membuat komponen Angular yang dinamis dan responsif dengan mudah. Anda dapat mengikat properti kelas ke dalam tampilan, menanggapi peristiwa pengguna, dan bahkan membuat input yang dapat disinkronkan dengan model Anda dengan cepat dan efisien.
D. Menambahkan Logika Bisnis dalam Komponen
Komponen dalam Angular tidak hanya digunakan untuk menampilkan data kepada pengguna, tetapi juga untuk mengimplementasikan logika bisnis yang kompleks. Logika bisnis ini dapat mencakup pengolahan data, penanganan peristiwa, pemanggilan layanan, dan banyak lagi. Dalam Angular, logika bisnis biasanya ditulis dalam kelas komponen menggunakan JavaScript atau TypeScript.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menambahkan logika bisnis dalam komponen Angular:
1. Menambahkan Metode dan Properti
Anda dapat menambahkan metode dan properti tambahan ke dalam kelas komponen Anda sesuai kebutuhan aplikasi Anda. Misalnya, jika Anda memiliki komponen yang menampilkan daftar item dan ingin menambahkan metode untuk menghapus item tertentu dari daftar, Anda dapat menulis kode seperti ini:
export class ItemListComponent implements OnInit {
items: string[] = ['Item 1', 'Item 2', 'Item 3'];
constructor() { }
ngOnInit(): void {
}
hapusItem(index: number): void {
this.items.splice(index, 1);
}
}
Code language: JavaScript (javascript)
2. Menggunakan Logika Bisnis dalam Template
Setelah Anda menambahkan metode dan properti ke dalam kelas komponen Anda, Anda dapat menggunakan logika bisnis tersebut dalam template HTML komponen Anda menggunakan data binding. Misalnya, Anda dapat menggunakan event binding untuk memanggil metode hapusItem
saat pengguna mengklik tombol hapus:
<ul>
<li *ngFor="let item of items; let i = index">
{{ item }}
<button (click)="hapusItem(i)">Hapus</button>
</li>
</ul>
Code language: HTML, XML (xml)
Dengan menggunakan logika bisnis dalam komponen Angular, Anda dapat membuat komponen yang dinamis dan interaktif. Anda dapat menanggapi peristiwa pengguna, memproses data, dan berinteraksi dengan layanan lain dalam aplikasi Anda dengan mudah dan efisien.
V. Modul Angular
Modul merupakan konsep penting dalam Angular yang membantu Anda mengorganisir aplikasi Anda menjadi bagian-bagian yang terpisah dan modular. Dalam bagian ini, kita akan mempelajari tentang konsep modul Angular, bagaimana membuat modul baru, serta bagaimana mengimpor dan mengekspor modul dalam aplikasi Anda.
A. Konsep Modul dalam Angular
Modul dalam Angular adalah kumpulan kode yang berfungsi bersama-sama untuk memberikan fitur tertentu kepada aplikasi Anda. Modul dapat berisi komponen, layanan, direktif, pipa, dan berbagai jenis kode lainnya yang berhubungan dengan fitur tertentu dari aplikasi Anda. Modul memungkinkan Anda untuk mengatur kode Anda menjadi unit yang terisolasi, sehingga memudahkan dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan lebih lanjut.
B. Pembuatan Modul Baru
Modul dalam Angular adalah cara untuk mengorganisir kode Anda menjadi unit yang terpisah dan reusable. Modul memungkinkan Anda untuk mengelompokkan komponen, layanan, direktif, dan berbagai jenis kode lainnya yang berkaitan dengan fitur tertentu dari aplikasi Anda. Dalam Angular, Anda dapat membuat modul baru menggunakan Angular CLI dengan mudah.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat modul baru dalam proyek Angular Anda:
1. Gunakan Angular CLI
Angular CLI adalah alat yang kuat untuk mengelola proyek Angular Anda, termasuk pembuatan modul baru. Anda dapat menggunakan perintah ng generate module
atau singkatannya ng g m
untuk membuat modul baru.
2. Jalankan Perintah Pembuatan Modul
Untuk membuat modul baru, jalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:
ng generate module nama-modul
Code language: JavaScript (javascript)
atau singkatannya:
ng g m nama-modul
Ganti nama-modul
dengan nama yang Anda inginkan untuk modul Anda. Angular CLI akan membuat file yang diperlukan untuk modul tersebut dan menambahkannya ke dalam struktur direktori proyek Anda.
3. Tambahkan Komponen, Layanan, atau Direktif ke dalam Modul
Setelah Anda membuat modul baru, Anda dapat menambahkan komponen, layanan, atau direktif ke dalamnya sesuai kebutuhan aplikasi Anda. Anda dapat menggunakan perintah ng generate component
, ng generate service
, atau ng generate directive
untuk membuat komponen, layanan, atau direktif baru dan secara otomatis menambahkannya ke dalam modul yang benar.
4. Registrasi Modul dalam Aplikasi Utama
Setelah Anda membuat modul baru, pastikan untuk mendaftarkannya dalam aplikasi utama Anda. Anda dapat melakukannya dengan mengimpor modul tersebut ke dalam file app.module.ts
dan menambahkannya ke dalam daftar impor dan deklarasi modul aplikasi utama.
Berikut adalah contoh kode untuk mendeklarasikan modul baru dalam aplikasi Angular:
import { NgModule } from '@angular/core';
import { CommonModule } from '@angular/common';
import { RouterModule } from '@angular/router';
import { FormsModule } from '@angular/forms';
@NgModule({
declarations: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif yang dideklarasikan dalam modul */],
imports: [CommonModule, RouterModule, FormsModule /* daftar modul yang diimpor */],
exports: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif yang diekspor dari modul */]
})
export class NamaModul { }
Code language: JavaScript (javascript)
Dengan menggunakan Angular CLI, membuat modul baru dalam proyek Angular menjadi lebih cepat dan mudah. Anda dapat dengan mudah mengelompokkan kode Anda menjadi unit yang terpisah dan memastikan bahwa setiap bagian dari aplikasi Anda memiliki tanggung jawab yang terbatas.
C. Mengimpor dan Mengekspor Modul
Dalam Angular, Anda dapat mengimpor dan mengekspor modul untuk mengatur bagaimana komponen, layanan, dan direktif dapat digunakan di seluruh aplikasi Anda. Mengimpor modul memungkinkan Anda untuk menggunakan komponen, layanan, atau direktif yang didefinisikan dalam modul tersebut, sementara mengekspor modul memungkinkan Anda untuk membuat komponen, layanan, atau direktif tersebut tersedia untuk digunakan di modul lain.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengimpor dan mengekspor modul dalam aplikasi Angular Anda:
1. Mengimpor Modul
Untuk mengimpor modul yang telah Anda buat ke dalam modul lain, Anda dapat menggunakan pernyataan import
di dalam file modul yang ingin Anda gunakan. Misalnya, jika Anda ingin mengimpor modul SharedModule
ke dalam modul FeatureModule
, Anda dapat melakukannya seperti ini:
import { SharedModule } from '../shared/shared.module';
Code language: JavaScript (javascript)
Pastikan untuk menyesuaikan jalur file sesuai dengan struktur direktori proyek Anda.
2. Mengekspor Modul
Setelah Anda mengimpor modul yang diperlukan, Anda dapat mengekspor komponen, layanan, atau direktif yang didefinisikan dalam modul tersebut agar tersedia untuk digunakan di modul lain. Anda dapat melakukannya dengan menambahkan modul yang ingin Anda ekspor ke dalam daftar exports
dalam definisi modul.
@NgModule({
declarations: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif dalam modul */],
imports: [/* daftar modul yang diimpor */],
exports: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif yang diekspor */]
})
export class SharedModule { }
Code language: JavaScript (javascript)
3. Menggunakan Modul yang Diimpor
Setelah Anda mengimpor modul yang diperlukan dan mengekspor modul yang Anda inginkan, Anda dapat menggunakan komponen, layanan, atau direktif yang didefinisikan dalam modul tersebut di seluruh aplikasi Anda. Pastikan untuk menambahkan modul yang diimpor ke dalam daftar imports
di dalam definisi modul yang ingin Anda gunakan.
@NgModule({
declarations: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif dalam modul */],
imports: [SharedModule /* daftar modul yang diimpor */],
exports: [/* daftar komponen, layanan, atau direktif yang diekspor */]
})
export class FeatureModule { }
Code language: JavaScript (javascript)
Dengan menggunakan konsep mengimpor dan mengekspor modul, Anda dapat membangun aplikasi Angular yang bersih, terorganisir, dan mudah diatur. Modul memungkinkan Anda untuk mengelompokkan kode Anda menjadi unit yang terpisah dan memastikan bahwa setiap bagian dari aplikasi Anda dapat digunakan dengan mudah di seluruh aplikasi.
Dengan pemahaman tentang modul Angular, Anda telah mempelajari konsep yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi web dengan Angular. Selanjutnya, kita akan melanjutkan dengan pembahasan tentang layanan Angular dan bagaimana menggunakannya untuk berbagi logika bisnis di seluruh aplikasi Anda.
VI. Layanan (Service) Angular
Layanan (atau service) dalam Angular adalah kelas yang menyediakan fungsionalitas tertentu yang dapat digunakan di seluruh aplikasi Anda. Layanan digunakan untuk memisahkan logika bisnis dari komponen, sehingga memungkinkan untuk mengelompokkan dan menggunakan kembali kode dengan lebih efisien. Dalam bagian ini, kita akan membahas konsep layanan dalam Angular, bagaimana membuat layanan baru, dan bagaimana menggunakannya dalam aplikasi Anda.
A. Konsep Layanan dalam Angular
Layanan dalam Angular adalah kelas yang didekorasi dengan @Injectable
decorator. Ini memungkinkan layanan untuk diinjeksikan ke dalam komponen, direktif, atau layanan lainnya yang membutuhkan fungsionalitas yang disediakan oleh layanan tersebut. Dengan menggunakan layanan, Anda dapat mengisolasi dan memisahkan logika bisnis dari komponen, sehingga membuat kode lebih bersih, terorganisir, dan mudah diuji.
B. Membuat Layanan Baru
Anda dapat membuat layanan baru dalam aplikasi Angular Anda menggunakan Angular CLI. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat layanan baru:
- Jalankan perintah berikut di terminal atau command prompt untuk membuat layanan baru:
ng generate service nama-layanan
- Ganti
nama-layanan
dengan nama yang Anda inginkan untuk layanan Anda. Angular CLI akan membuat file yang diperlukan untuk layanan tersebut dan menambahkannya ke dalam struktur direktori proyek Anda.
C. Implementasi Layanan
Setelah Anda membuat layanan baru, Anda dapat mengimplementasikan fungsionalitas yang Anda butuhkan di dalamnya. Ini bisa termasuk pemanggilan HTTP, manipulasi data, logika bisnis khusus, atau fungsi lain yang dibutuhkan oleh aplikasi Anda. Berikut adalah contoh implementasi layanan sederhana:
import { Injectable } from '@angular/core';
@Injectable({
providedIn: 'root'
})
export class DataService {
constructor() { }
getData(): string {
return 'Data dari layanan';
}
}
Code language: JavaScript (javascript)
Dalam contoh di atas, DataService
adalah layanan yang menyediakan metode getData()
yang mengembalikan string “Data dari layanan”.
D. Penggunaan Layanan dalam Komponen
Setelah Anda membuat layanan, Anda dapat menggunakannya dalam komponen Anda dengan menginjeksi layanan tersebut ke dalam konstruktor komponen. Berikut adalah contoh penggunaan layanan dalam komponen:
import { Component, OnInit } from '@angular/core';
import { DataService } from '../services/data.service';
@Component({
selector: 'app-example',
templateUrl: './example.component.html',
styleUrls: ['./example.component.css']
})
export class ExampleComponent implements OnInit {
data: string;
constructor(private dataService: DataService) { }
ngOnInit(): void {
this.data = this.dataService.getData();
}
}
Code language: JavaScript (javascript)
Dalam contoh di atas, DataService
disematkan ke dalam komponen ExampleComponent
melalui konstruktor. Kemudian, metode getData()
dari layanan tersebut dipanggil dalam metode ngOnInit()
komponen untuk mengambil data yang diperlukan.
Dengan menggunakan layanan dalam Angular, Anda dapat memisahkan logika bisnis dari komponen Anda, sehingga membuat kode lebih bersih, terorganisir, dan mudah diatur. Layanan memungkinkan Anda untuk mengelompokkan dan menggunakan kembali fungsionalitas tertentu di seluruh aplikasi Anda dengan lebih efisien.
Tentu, berikut adalah isi lengkap dan detail untuk bagian VII. Routing dalam Angular:
VII. Routing dalam Angular
Routing dalam Angular adalah proses mengarahkan pengguna dari satu tampilan ke tampilan lainnya dalam aplikasi web Anda. Ini memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi web multipage dengan mudah, di mana setiap halaman memiliki URL yang unik dan dapat diakses secara langsung. Dalam bagian ini, kita akan membahas konsep routing dalam Angular, bagaimana membuat rute, dan bagaimana menggunakannya dalam aplikasi Anda.
A. Konsep Routing dalam Angular
Routing dalam Angular memungkinkan Anda untuk menentukan bagaimana aplikasi Anda akan merespons perubahan URL. Ini melibatkan pencocokan URL dengan rute yang didefinisikan sebelumnya dan menampilkan komponen yang sesuai dengan rute tersebut dalam outlet tampilan yang ditentukan.
B. Membuat Rute
Anda dapat membuat rute dalam aplikasi Angular Anda dengan menggunakan Angular Router. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rute:
- Import RouterModule: Pastikan Anda telah mengimpor
RouterModule
dari@angular/router
ke dalam modul aplikasi Anda. - Definisikan Rute: Di dalam modul yang relevan (biasanya
app.module.ts
), tentukan rute menggunakan arrayRoutes
. Setiap rute memiliki dua properti utama:path
, yang merupakan URL yang akan dicocokkan, dancomponent
, yang merupakan komponen yang akan ditampilkan jika URL cocok dengan rute tersebut. - Tambahkan Rute ke Imports: Tambahkan
RouterModule.forRoot(routes)
ke dalam bagianimports
dari@NgModule
.
Berikut adalah contoh definisi rute dalam app.module.ts
:
import { NgModule } from '@angular/core';
import { Routes, RouterModule } from '@angular/router';
import { HomeComponent } from './home/home.component';
import { AboutComponent } from './about/about.component';
const routes: Routes = [
{ path: '', component: HomeComponent },
{ path: 'about', component: AboutComponent }
];
@NgModule({
imports: [RouterModule.forRoot(routes)],
exports: [RouterModule]
})
export class AppRoutingModule { }
Code language: JavaScript (javascript)
C. Menggunakan Router Outlet
Setelah Anda mendefinisikan rute, Anda perlu menentukan di mana komponen yang sesuai akan ditampilkan dalam tata letak aplikasi Anda. Untuk ini, Anda menggunakan direktif router-outlet
. Tempatkan direktif ini di dalam tata letak utama Anda (misalnya, app.component.html
) di tempat di mana komponen yang sesuai dengan rute akan ditampilkan.
<router-outlet></router-outlet>
Code language: HTML, XML (xml)
D. Navigasi antara Rute
Anda dapat menavigasi antara rute menggunakan direktif routerLink
pada elemen HTML yang menautkan ke rute tertentu. Misalnya, untuk menautkan ke rute /about
, Anda akan menggunakan:
<a routerLink="/about">About</a>
Code language: HTML, XML (xml)
Anda juga dapat menavigasi menggunakan kode TypeScript dalam komponen Anda menggunakan layanan Router
. Impor Router
dari @angular/router
, dan gunakan metode navigate
untuk menavigasi ke rute tertentu.
import { Router } from '@angular/router';
constructor(private router: Router) {}
goToAboutPage() {
this.router.navigate(['/about']);
}
Code language: JavaScript (javascript)
Dengan menggunakan routing dalam Angular, Anda dapat membuat aplikasi web multipage yang dinamis dan interaktif dengan mudah. Anda dapat mengarahkan pengguna dari satu halaman ke halaman lainnya dan menanggapi perubahan URL dengan lancar. Routing memungkinkan Anda untuk mengatur aplikasi Anda dengan jelas dan membuat pengalaman pengguna yang lebih baik.
0 Comments